Pages

Subscribe:

Pages

Jumat, 20 April 2012

Pencernaan Makanan Secara MEKANIK


Sistem Pencernaan Manusia, Secara Mekanik
Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muskular panjang yang merentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu, dan pankreas. Saluran pencernaan yang terletak dibawah area diafragma disebut saluran gastrointestinal.
FUNGSI
Fungsi utama sistem pencernaan adalah untuk menyediakan makanan, air dan elektrolit bagi tubuh dari nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia meliputi proses berikut :
1.    Ingesti adalah masuknya makanan kedalam mulut.
2.    Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan.
3.    Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot, polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4.    Digesti
5.    Absorpsi
6.    Egesti
7.    Gigi berfungsi dalam proses mastika( pengunyahan ). Makanan yang masuk dalam mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur dengan saliva untuk menbentuk bolus makanan yang bisa ditelan.
PENCERNAAN MAKANAN SECARA MEKANIK
Pencernaan makanan secara mekanik meliputi:
Pengunyahan makanan
Gigi dirancang untuk mengunyah, gigi anterior ( insisivum) memberikan daya potong yang kuat dan sisi posterior ( molar) mempunyai daya giling. Semua otot rahang bekerja bersama-sama dapat mendekatkan gigi dengan gaya sebesar 55 pound pada insisivum dan 200 pound pada molar.
Sebagian besar otot pengunyah dipersarafi oleh cabang motoris saraf kranial V, dan proses mengunyah diatur oleh nuklei pada otak belakang. Perangsangan formasio retikularis dekat pusat-pusat otak belakang untuk rasa dapat menyebabkan gerak mengunyah terus manerus. Perangsangan daerah hipotalamus, nuklei, amigdala, dan malahan korteks serebri dekat daerah sensoris untuk pengecapan dan penghidu juga dapat menyebabkan gerakan mengunyah.
Banyak proses mengunyah disebabkan oleh reflek mengunyah yang dapat dijelaskan sebagai berikut: adanya bolus makanan dalam mulut menyebabkan proses inhibisi otot-otot pengunyah, yang memungkinkan rahang bawah turun.penurunan ini yang mendadak selanjutnya menimbulkan reflek regang otot-otot rahang yang mengakibatkan kontraksi memantul. Hal ini secara otomatis mengangkat rahang yang menyebabkan penutupan gigi, tetapi juga menekan bolus terhadap dinding mulut , yang menghambat otot-otot rahang lagi, memungkinkan rahang turun dan memantul pada waktu  berikutnya, dan hal ini berulang terus menerus.
Pengunyahan makanan sangat penting terutama unuk buah dan sayuran mentah, karena bahan-bahan tersebut banyak mengandung selulosa yang tidak dapat dicernakan diantara bagian-bagian zat gizi harus dipecah terlebih dahulu sebelum digunakan.
Pengunyahan membantu pencernaan makanan karena alasan sederhana berikut : Karena enzim-enzim pencernaann hanya bekerja pada permukaan partikel makanan, kecepatatan pencernaan sangat tergantung pada luas permukaan total yang terkena sekret usus.
Menelan ( diglusi )
Menelan merupakan mekanisme yang komplek, pada dasrnya karena pharynx sebagian besar waktunyabeberapa fungsi lain disamping menelan dan diubah hanya dalam beberapa detik menjadi saluran pendorong makanan. Khususnya ia penting karena pernapasan tidak terlalu berbahaya waktu menelan.dalam umumnyya menelan dapat dibagi menjadi :
  1. Fase volunter. Lidah menekan palatum keras saat rahang menutup dan mengarahkan bolus kearah orofaring.
  2. Fase faring. Bolus makanan dalam faring merangsar reseptor orofaring yang mengirim implus ke pusat menelan dalam medula dan batang otak bagian bawah. Reflek yang terjadi adalah penutupan semua lubang kecuali esofagus sehingga semua makanan bisa masuk.
a.    Lidah menekan palatum keras dan menghalangi makanan kembali kemulut.
b.    Otot palatum lunak dan uvula mengangkat palatum lunak untuk menutup mulut saluran nasal sehingga makanan tidak masuk kerongga nasal.
c.    Laring terelevasi, glotis tertutup, dan epiglotis condong kebelakang menutup mulut laring yang menahan makanan singga tidak memasuki saluran pernapasan
d.    Sfigter esofagus atas pada mulut esofagus secara normal menyempit untuk mencegah udara masuk dalam esofagus, dan reflek relaksasi terjadi saat otot faring berkontraksi dan laring berelevasi.
e.    Gelombang peristaltik kontraksi yang bermula pada otot faring menggerakan bolus ke dalam esofagus.
  1. Fase esofagus. Sfigter esofagus bawah, suatu area sempit otot polos pada ujung bawah esofagus dalam kontraksi tonus dan konstan, berlelaksasi setelah melakukan, gelombang peristaltik dan memungkinkan makanan terdorong kedalam lambung. Sfigter kemudian berkonstriksi untuk mencegah regurgitasi (refluksi) isi lambung kedalam esofagus. Sfigter esofagus atas pada mulut esofagus secara normal menyempit untuk mencegah udara masuk dalam esofagus

0 komentar:

Posting Komentar